Berburu Sunrise Bukit Njelir yang menghebohnya mereka saat menunggu hilangnya kabut di Puncak Bukit Njelir yang menutupi pemandangan
di depan mereka untuk bisa menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di
sekitar Bukit Njelir, dimana selain bisa melihat sunrise juga bisa melihat kemegahan Gunung Slamet dari dekat.
Wednesday, 15 April 2015
Sunday, 12 April 2015
Desa Wisata Siwarak - Manusia hanya berencana, Tuhanlah yang menentukan. Mungkin inilah yang dialami adik-adik Pramuka dari SMK 1 Purbalingga yang dengan berbagai kesibukannya masih meluangkan waktunya untuk bisa menikmati keindahan alam di Kota Purbalingga Tercinta ini. Walau gagal menikmati sunrise di Bukit Njelir tapi mereka tetap semangat. Mereka mempunyai banyak impian untuk melakukan pendakian dan Bukit Njelir lah impian mereka pertama yang berhasil di taklukan tanpa ada halangan . Trip ke Bukit Njelir sekaligus melatih fisik mereka sebelum mereka melakukan kegiatan dengan kondisi medan yang lebih berat.
Perjalanan memang tidak selalu mulus . Apalagi kalau berhubungan dengan
alam. Jangan menyesal kalau gagal . Nikmati aja perjalanannya, karena
setiap perjalanan itu ada ceritanya dan ada hikmahnya . Inilah alam, apapun bisa terjadi tanpa kita bisa menolaknya. Next trip... Kita bisa mendapatkan yang lebih indah.
Toh, gagal menikmati sunrise mereka masih bisa menikmati keindahan Gunung Slamet yang nampak jelas di depan mereka. Walau harus setia menunggu kabut menghilang tertiup angin untuk bisa melihatnya. Hal inilah yang membuat keadaan ini makin seru. Mereka berlomba-lomba mengabadikan setiap keadaan alam yang bisa berubah dengan cepatnya. Terima Kasih untuk trip kali ini, mudah-mudahan berkesan dan membawa cerita indah. Semangat untuk kekompakan kalian ..SALAM LESTARI ^_^
Lihat Full Album DISINI
Thursday, 9 April 2015
Desa Wisata Siwarak - Kamis (9/4) para pemandu wisata (pramuwisata) di Purbalingga membentuk kepengurusan Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Pembentukan lembaga
itu difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora)
Purbalingga. Ikut hadir dalam musyawarah yang berlangsung di aula kantor
setempat, Kepala Dinbudparpora Drs Subeno, SE, M.Si, Kepala Bidang
Pariwisata Ir Prayitno, M.Si, Sekretaris DPD HPI Jateng Antonius Bambang
Santoso, serta sejumlah pengurus DPD HPI Jateng lainnya.
Sebelum musyawarah dilakukan, Kepala
Dinbudparpora Subeno yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, keberadaan
pramuwisata sangat diperlukan untuk membantu mempromosikan pariwisata Purbalingga
di masyarakat luas. Pramuwisata memiliki peran untuk mendatangkan wisatawan ke
Purbalingga dan menjual Pariwisata Purbalingga dengan baik dan mengesankan.
“DPC HPI yang terbentuk diharapkan
menjadi mitra Dinbudparpora dalam mengembangkan pariwisata di Purbalingga dan
sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Subeno.
Subeno juga mengingatkan kepada para
pramuwisata untuk tetap memegang teguh kode etik dalam menjalankan tugasnya dan
juga selalu bersikap mengembangkan sapta pesona wisata sehingga wisatawan yang
dipandunya akan merasa nyaman dan senang. “Pramuwisata harus mampu menciptakan
kesan baik, dan mampu menguasai diri dalam melayani wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris DPD HPI
Jateng Antonius Bambang Santoso yang memandu pembentukan kepengurusan mengawali
dengan menjaring usulan calon ketua. Para peserta yang berasal dari perwakilan
pemandu wisata memunculkan lima orang kandidat calon. Mereka masing-masing Agus
Sudiono, Aris Widianto, Purwoko, Agustin dan Budi Anggoro. Kelima bakal calon ketua itu kemudian diberi
kesempatan secara bergantian untuk memaparkan visi misi dan program yang
dijalankan. Kemudian dilakukan voting tertutup untuk memilih salah satu calon
ketua. Dari jumlah perwakilan peserta yang hadir 22 orang, akhirnya terpilih
Aris Widianto dengan meraih 12 suara, disusul kemudian Agus Sudiono (8 suara),
Agustin (1), Budi Anggoro (1) dan Purwoko (0).
Dengan terpilihnya Aris Widianto,
kemudian diberi kesempatan untuk menyusun kepengurusan periode 2015 – 2020.
Aris yang memiliki visi meningkatkan kesejahteraan anggota dan membagi job
pekerjaan dengan sesama anggota HPI, akhirnya menggandeng rivalnya Agus Sudiono
sebagai dalam posisi wakil ketua, kemudian sekretaris dipegang Purwoko, wakil
sekretaris Ivan Sanniako, bendahara Agustin, dan wakil bendahara Urip Afit.
Kepengurusan juga dilengkapi dengan sejumlah seksi seperti seksi Humas yang
dipercayakan kepada Partomo, Alal Rizki, dan Rahman. Kemudian seksi Diklat
dipercayakan kepada Joko Dwi dan Bambang Ritanto, seksi Kesra Yossi
Puspitasari, Falih Rahman, dan Mardiyanto. Kepengurusan juga membentuk
Koordinator lapangan masing-masing Budi Anggoro, Anton Sujarwo dan Amar
Wahyono.
Antonius Bambang Santoso mengatakan,
terbentuknya DPC HPI Purbalingga ini berarti merupakan terobosan cepat dari
para pramuwisata di Purbalingga yang didukung penuh oleh Dinbudparpora.
Beberapa DPC yang sudah terbentuk seperti DPC HPI Semarang, Solo Raya, dan
Salatiga. Di DPC Solo Raya beranggotakan pramuwisata dari beberapa kota di
wilayah Solo dan sekitarnya. Untuk Klaten, berencana akan memisahkan dari DPC
Solo Raya dan berdiri sendiri. Begitu juga dengan Pramuwisata di Pekalongan yang
kini tengah mempersiapkan pembentukan DPC juga. “Rupanya, para pramuwisata di
Purbalingga sangat bersemangat dan disisi lain mendapat dukungan serta
fasilitasi dari Dinbudparpora, sehingga segera terwujud DPC,” lata Antonius
Bambang.
Aris Widianto mengungkapkan, setelah
terbentuk kepengurusan, pihaknya akan segera menyusun anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga, menyusun program kerja tahunan dan lima tahunan, serta
melakukan konsolidasi organisasi. “Program peningkatan SDM pramuwisata tentunya
menjadi bagian terpenting dari dibentuknya DPC HPI Purbalingga, hal ini karena
seiring dengan tuntutan sertifikasi bagi tenaga pramuwisata dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Kami akan terus menjalin kerjasama yang baik dengan DPD
HPI Jateng untuk meningkatkan SDM pramuwisata di Purbalingga, seperti yang kami
lakukan dengan mengirimkan peserta untuk mengikuti pelatihan pemandu wisata di
Solo dan Semarang, bulan lalu,” kata Aris.