Sunday, 11 January 2015

Purbalingga Dan Pesona Wisatanya

Desa Wisata Siwarak - Sudah hampir satu pekan ini gak menjelajah alam rasanya dalam hidup ini kayak ada yang kurang aja. Faktor cuaca dan kesibukanlah yang membuat kegiatan menjelajah alam yang dulu rutin dilakukan tiap minggu jadi berhenti. Kangen suasana hutan, kicauan burung dan yang paling ngangenin adalah kebersamaan dan kopi gunungnya yang membuat saya kecanduan menjelajah alam. Apalagi kalau sudah sampai di atas sana, semua nampak indah .

Dan hari ini, Minggu 11 januari 2015 tanpa ada persiapan dan tujuan yang pasti saya ajak temen-temen yang cuma 4 orang menjelajah . Rute kali ini saya mencoba ke Bukit Njelir , tempat yang biasa kami singgahi untuk sekedar menikmati sunrise saat cuacanya mendukung. Perjalanan untuk bisa mencapai Bukit Njelir bisa ditempuh 2 jam melewati ladang dan hutan pinus yang tumbuh subur di Desa Wisata Siwarak . Perlu diketahui kalau Bukit Njelir itu terletak di perbatasan antara Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Pemalang. Untuk View nya sungguh sangat-sangat menakjubkan. Dengan background Gunung Slamet di sisi baratnya dan hamparan pemukiman penduduk Kabupaten Pemalang saat kita melihat kearah utara . Untuk Kabupaten Purbalingga bisa kita lihat kearah selatan dengan pemandangan perbukitan dan rumah penduduk disekitarnya. Tak kalah menariknya saat kita melihat kearah timur dimana kita bisa menikmati terbitnya matahari dari celah-celah perbukitan yang terhampar luas. Bagi Anda yang ingin menikmati Sunrise, Anda bisa menyewa homestay di Desa Wisata Siwarak karena untuk menikmati sunrise kita berangkat dari Desa Wisata Siwarak jam 02.00 dinihari atau jika Anda pingin menikmati heningnya malam di atas sana  Anda bisa ngcamp di Bukit Njelir.

Kembali ke topik perjalanan kali ini yaaa ??
Saat kami sudah sampai di puncak Bukit Njelir, saya lihat kearah utara dimana Kabupaten Pemalang berada, dan tanpa sengaja kami melihat perbukitan yang begitu indahnya . Tanpa pikir panjang kami langsung kesana dengan melewati bukit demi bukit. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan karena untuk mencapai tempat ini membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Padahal untuk bisa sampai sini bisa ditempuh memakai kendaraan sekitar setengah jam, tapi apadaya karena kami sudah terlanjur jalan kaki.
Perjalanan yang melelahkan ini hilang seketika saat kami disuguhi pemandangan yang begitu menakjubkan. Hamparan batu granit dan tebing curam terpampang di depan mata.Penduduk disini menyebutnya dengan Gunung Jimat Jangan kaget kalau di Gunung Jimat Anda juga akan disambut penghuni Gunung Jimat yaitu sekelompok monyet  yang sedang bermain di pepohonan. Mereka masih sangat liar mengingat keadaan di Gunung Jimat masih benar-benar alami.  Bebatuan yang tersebar indah ini seakan menantang kita untuk bisa naik lagi di puncak sana. Dengan lereng bebatuan yang tegak lurus tentunya membuat adrenalin kita terpacu untuk memanjat tebing demi tebing , namun sayangnya tempat yang punya potensi ini belum tersentuh pihak pengelola untuk dijadikan tempat wisata, padahal di Gunung Jimat sangat potensial untuk olahraga panjat tebing. Ada keunikan tersendiri di Gunung jimat ini , yaitu adanya Watu Payung dimana batu berukuran besar ini lebih menonjol dadi batu-batu lainnya dan bisa dijadikan tempat berteduh. Sebenarnya bentuknya tidak menyerupai payung, namun masyarakat disitu menyebutnya watu payung. Anda tertarik untuk melakukan petualangan ini ???
Segera hubungi kami DISINI

2 comments:

  1. manteb banget bukitnya mas,kapan-kapan tak dolan

    ReplyDelete
  2. oke,,, silakan maz bro. cobain juga sunrise trekkingnya klo musim ujane udh pergi :-D

    ReplyDelete

Follow Us @desa_wisata_siwarak