Sunday, 19 July 2015

Ribuan Wisatawan Padati Obyek Wisata Goa Lawa

Obyek Wisata Gualawa
Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati obyek wisata Goa Lawa di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Minggu (19/7). Selain menikmati goa bawah tanah yang terbentuk dari endapan lava, para wisatawan juga menikmati suguhan musik rakyat, dangdut. Kunjungan H+2 lebaran ini diperkirakan merupakan puncak kunjungan selama libur lebaran tahun ini. 
            Para wisatawan mulai memadati Goa Lawa pukul 09.00 WIB. Gelombang pengunjung semakin siang semakin ramai. Cuaca cerah membuat para wisatawan betah menikmati obyek wisata di kaki Gunung Slamet itu. Tempat parkir kendaraan roda empat bahkan penuh dan sebagian harus masuk ke area sekitar lapangan dalam. Dari nomor plat kendaraan, kebanyakan dari plat B (Jakarta), AB (Yogyakarta), D (Bandung), G (Pekalongan dan sekitarnya), dan dari sejumlah kota lainnnya di Jateng dan Jabar, serta DI Yogyakarta.
            Salah seorang pengunjung, Nani ari Jakarta mengungkapkan, pada libur lebaran ini dirinya bersama keluarga mudik ke Pekalongan, dan disela-sela liburan, mengajak anak dan kerabat untuk berkunjung ke sejumlah obyek wisata di Purbalingga, termasuk Goa Lawa. “Saya sengaja datang ke Goa Lawa, saya mendengar promosi yang ramai karena  Goa Lawa memiliki keunikan berupa goa yang terbentuk dari lava gunung berapi. Selain itu ada wahana outbound yang kebetulan anak-anak kami senang tantangan. Anak-anak sangat menikmati sekali berkunjung ke Goa Lawa,” tutur Nani.
            Pengunjung lainnya dari Yogyakarta, Andini (29) mengungkapkan, kebetulan lebaran ini menemui kerabat di Kecamatan Karanganyar Purbalingga, sehingga sekalian menikmati wisata kuliner dan obyek wisata alam di Purbalingga. “Saya sebelumnya berkunjung ke desa wisata Serang, kemudian ke Goa Lawa. Suasananya sejuk dan enak untuk bersantai-santai,” ujar Andini yang dating bersama kerabatnya.
            Banyaknya pengunjung juga membawa berkah bagi para pedagang, kelompok musik dangdut dan juga pengelola arena outbound. Para pedagang makanan mengaku dagangannya laris dan habis sebelum sore hari. Begitu juga pedagang buah-buahan seperti stroberry serta nanas yang banyak ditanam oleh warga sekitar.  Buah-buahan itu laris diserbu pembeli. Harga satu ikat nanas isi 10 biji dijual Rp 12 ribu, sedang stroberry untuk satu bungkus kemasan kecil dihargai Rp 7.500,-.
            Sementara pengelola arena outbound Partomo mengungkapkan, arena flying fox juga banyak diminati oleh anak-anak dan remaja. Hanya dengan biaya Rp 20 ribu, para wisatawan sudah bisa menikmati empat tantangan termasuk flying fox. “arena ini ternyata banyak dimintai anak-anak laki-laki dan perempuan yang suka tantangan,” ujar Partomo yang juga pengurus Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja.
            Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, pihaknya secara bertahap terus berbenah untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Goa Lawa. Pelayanan kepada wisatawan juga menjadi hal utama agar wisatawan betah berkunjung ke obyek wisata Goa Lawa. Pedagang juga dilokalisir sebelah kiri jalan manuju Goa sehingga ada tempat yang luas untuk bersantai bagi pengunjung.  
            “Wisatawan harus kami layani dengan baik, mulai dari hal kecil seperti parkir, dan tarif harga makanan. Kami tidak ingin ada keluhan biaya parkir yang mahal, oleh karenanya para petugas parkir yang melibatkan karang taruna dan Pokdarwis setempat, sudah kami kumpulkan jauh hari. Tarif yang dipungut harus sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2012 tentang Retribusi Parkir di obyek wisata Goa Lawa,” ujar Prayitno.
            Prayitno mengatakan, tontonan musik dangdut juga cukup menjadi daya tarik para pengunjung. Tontonan yang digelar di arena panggung terbuka di sisi Selatan Goa Lawa banyak dinikmati para kalangan pemuda dan remaja. Mereka bergoyang dan sesekali memberikan saweran kepada penyanyi. “Untuk pentas musik dangdut, kami gelar mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00 setiap hari, mulai tanggal 18 Juli hingga 23 Juli mendatang,” kata Prayitno.
            Prayitno menambahkan, berdasar perbandingan kunjungan pada H+1 Lebaran tahun lalu, jumlah wisatawan pada H+ 1 lebaran ini meningkat cukup lumayan. Tahun 2014 tercatat sekitar 2.600 wisatawam, sedang pada Sabtu (18/7) ini tercatat sekitar 3.4600 pengunjung. Untuk H+ 2 tahun 2014 tercatat  4.140 wisatawan, sedang H+2 lebaran ini tercatat 6.740 wisatawan. Sedang untuk tiket masuk sebesar Rp 12.500 per orang,” tambah Prayitno.

No comments:

Post a Comment

Follow Us @desa_wisata_siwarak