PURBALINGGA – Sedikitnya 364 trabaser telah mendaftar dan
menyatakan siap untuk meramaikan kegiatan ‘Wijaya Kusuma Trail Adventure I Dim
0702 Purbalingga 2014’. Jumlah peserta
ini baru tercatat sampai Rabu (3/12) malam dan dipastikan akan bertambah. Para
peserta yang telah mendaftar justru kebanyakan dari luar kota. “Sebagian besar
pendaftar berasal dari luar kota, sementara dari peserta lokal Purbalingga baru
sekitar 50 an orang,” kata Ketua Panitia kegiatan Eko Susilo, Kamis (4/12).
Dikatakan Eko, pihaknya
optimis kegiatan ini akan sukses. Sejumlah komunitas peserta dari luar kota
juga sudah menghubungi panitia dan menyatakan siap untuk mengikuti kegiatan yang
dikemas dalam one day adventure pada Minggu (7/12). “Pengalaman di sejumlah
kota lain pada kegiatan train adventure, pendaftar pada hari H biasanya
membludak. Hal ini juga dikuatkan dengan sudah banyaknya booking sebagai
peserta dari beberapa kota lainnya di Jateng dan Jabar,” tegas Eko.
Eko menjelaskan, kegiatan
trail adventure yang dimotori Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari) dan
bekerjasama dengan Kodim 0702, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda & Olah
Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Komunitas Trabaser, Perum Perhutani serta
dukungan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jateng, merupakan kegiatan
rekreatif guna mengenalkan destinasi wisata di Purbalingga. Penilaian tidak
didasarkan pada adu kecepatan antar peserta. Para peserta justru dibebaskan bisa
berinteraksi dengan masyarakat yang dilewati. Bahkan, disela-sela kegiatan juga
diadakan aksi penanaman 250 pohon di Desa wisata Serang Karangreja. “Selain
untuk memberikan ruang bagi pehobi trabaser, kegiatan ini rekreatif sekaligus
untuk mengenalkan potensi wisata Purbalingga,” katanya.
Eko menjelaskan, peserta
nantinya akan menempuh jarak sekitar 70 kilometer yang terbagi dalam empat
etape. Etape I star dari Owabong – Katel Klawu Mrebet, etape II Katel Klawu –
Desa wisata Serang (rest area), etape III Desa wisata Serang – Goa Lawa, dan
etape IV Goa Lawa – Owabong. Jarak yang dilalui tersebut terbagi dalam 30
persen diantaranya kategori jalur ekstrem, 20 persen midle, dan 50 persen jalur
fun. Pada jalur ekstrem disiapkan tim evakuasi dari panitia dan masyarakat
setempat. Etape ini seluruhnya berada di sisi Tenggara dan Selatan GunungSlamet.
“Pada jalur yang dilalui
trabaser, masyarakat selain menonton juga bisa berjualan minuman lokal setempat
seperti kelapa muda atau makanan cimplung. Biasanya para trabaser menyukainya,”
kata Eko.
Eko menambahkan, star
kegiatan akan dilakukan Minggu 7 Desember 2014 mulai pukul 08.15. bendera star
secara bergiliran akan dikibarkan oleh bupati, ketua DPRD, Komandan Kodim 0702,
kapolres, Danlanud Wirasaba, Dan Yon 406 Bojong, Kepala Dinbudparpora, Dirut PD
Owabong dan ketua komunitas trail adventure. Peserta diharapkan sudah finish
pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB di Owabong cottage. Setelah finish
peserta akan dihibur dengan musik live, dance dan pembagian hadiah berupa dua unit sepeda motor KLX 150, tiga unit sepeda motor, mini moto
dan puluhan doorprize
hiburan.
Para
peserta dari luar kota juga diberikan paket menginap khusus seharga Rp 125 ribu
per orang. Peserta akan menginap di cottage Owabong dengan fasilitas makan
pagi, tiket masuk Owabong dan hiburan. Sedang bagi peserta yang membawa
keluarga bisa memanfaatkan harga hotel paket keluarga dengan diskon 25 persen. “Pada
Sabtu malam, para peserta yang menginap akan kami hibur juga dengan musik live,”
kata Eko.
Eko
berharap, kegiatan trail adventure di Purbalingga yang pertama kali ini bisa
memberikan pengalaman menarik bagi para trabaser. “Kami ingin para peserta
mendapat kenangan yang baik setelah mengikuti trai adventure. Kenangan itu bisa
dari sikap masyarakat yang berada disepanjang jalur, atau kenangan setelah
mengunjungi obyek wisata,” kata Eko.
Sementara
itu Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Ir Prayitno, M.Si yang juga anggota
panitia kegiatan tersebut menyambut baik event rekreatif ini. Dinbudparpora
berharap event ini akan jadi event rutin dan sekaligus sebagai sarana promosi
wisata. “Dampak dari kegiatan ini jelas, selain memberikan pendapatan kepada
obyek wisata, juga dampak multiplier effect dari kunjungan wisata para trabaser
beserta keluarganya,” kata Prayitno
No comments:
Post a Comment