Sementara hari kedua Minggu, 24 Mei 2015 bertempat di Obyek Wisata Gualawa dan akan diisi dengan Gerakan Penanaman Pohon dan Kebersihan bersama Bapak Bupati Purbalingga. Untuk hari minggunya juga akan di meriahkan dengan acara sebagai berikut :
* Festival Tandak Lesung (Antar Kecamatan se Kab. Purbalingga)
* Apresiasi Seni Tradisional (Kenthongan / Thek Thek & Lengger)
* Kunjungan Taruna/Taruni Latsitarda dari :
* Akademi Militer
* Akademi Angkatan Laut
* Akademi Angkatan Udara
* Akademi Kepolisian
* Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Diharapkan dengan adanya acara seperti ini akan makin menambah daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke Gualawa. Penampilan seni tradisional ini juga sekaligus sebagai upaya kampanye sapta
pesona sadar wisata.
Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, pentas seni tradisi tiga jenis sekaligus merupakan kali pertama yang digelar di Gua Lawa. Biasanya, saat libur lebaran, pementasan berupa pentas musik dangdut. Kali ini, pementasan sekaligus juga untuk nguri-nguri seni tradisi yang mulai punah.
Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, pentas seni tradisi tiga jenis sekaligus merupakan kali pertama yang digelar di Gua Lawa. Biasanya, saat libur lebaran, pementasan berupa pentas musik dangdut. Kali ini, pementasan sekaligus juga untuk nguri-nguri seni tradisi yang mulai punah.
“Pada hari-hari libur, kami biasanya
bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Siwarak, untuk menampilkan
musik kenthongan. Karena animo penonton lumayan antusias, maka kami menambah
dengan pentas lengger calung, dan seni
Tandak Lesung,” kata Prayitno, Kamis (21/5).
Dikatakan Prayitno, untuk grup seni
lengger calung menampilkan grup dari Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja. Sedang
seni tandak Lesung ditampilkan dari 18 kecamatan se-Purbalingga. “Setiap
kelompok seni Lesung beranggotakan 10 orang, mereka kami beri kesempatan tampil
selama tujuh menit per kelompok. Pihak kami menyediakan delapan buah lesung
dari kayu mahoni. Nantinya yang juara, lesungnya sebagai hadiah,” kata
Prayitno.
Menurut Prayitno, jika animo
pengunjung pada penampilan perdana ini membludak, maka pihaknya akan mengagendakan
pementasan seni tradisi rutin di obyek wisata ini. “Prinsipnya, kami ingin
menghibur wisatawan, mereka berlibur untuk refreshing, makanya harus kami
layani dengan baik, dan bisa memiliki kenangan setelah berkunjung ke Goa Lawa,”
ujarnya.
Prayitno menambahkan, pada
pementasan seni tradisi ini, sekaligus akan dilakukan kampanye sapta pesona
sadar wisata. Kampanye ini melibatkan seluruh pelaku wisata di obyek wisata Gua
Lawa. Mereka terdiri dari tukang parkir, pedagang kaki lima, pemilik warung,
pengelola, penjual souvenir, pemandu wisata, Pokdarwis setempat, petugas
kebersihan, dan pihak-pihak terkait. “Kami tidak ingin ada pengunjung kecewa
karena sikap pelaku wisata di Goa Lawa. Jika kecewa mereka tentu akan memiliki
kean yang kurang baik, dan dampaknya tentu pada jumlah kunjungan wisatawan.
Semua pelaku wisata harus memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan,” tambah Prayitno
No comments:
Post a Comment